Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBA) mencatat bencana Alam yang terjadi di Aceh Periode Januari-Maret sebanyak 79 kali kejadian menelan korban jiwa 3 orang dengan prakiraan kerugian mencapai Rp 80 Miliar.
Kebakaran pemukiman masih mendominasi yakni sebanyak 36 kali yang menghanguskan 126 rumah. Jumlah kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran mencapai Rp 26,5 miliar.
Lalu bencana banjir juga masih intens terjadi yakni sebanyak 19 kali berdampak pada 1.191 rumah dengan prakiraan kerugian Rp 48 miliar. Kemudian kebakaran hutan dan lahan terjadi 7 kali membakar 20 hektare lahan dengan prakiraan kerugian Rp 2,8 miliar.
Dalam periode yang sama longsor juga terjadi sebanyak 12 kali merusak 10 rumah warga dengan total kerugian yang dialami sebanyak Rp 1,3 miliar disusul angin puting beliung terjadi 2 kali kejadian berdampak pada 8 rumah dan satu sekolah dengan prakiraan kerugian mencapai Rp1,5 miliar.
Plt Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, mengimbau masyarakat agar menjaga alam, khususnya terkait Karhutla. Warga diminta tidak mengekploitasi hutan secara berlebihan tanpa memperhatikan fungsi hutan sebagai resapan air yang berguna mencegah banjir dan longsor juga Karhutla.
“Pemberdayaan masyarakat atau sosialisasi kepada pelaku usaha yang terlibat perluasan lahan, kami imbau jangan membuka lahan dengan membakar hutan,”sebut Nara, Rabu, 16 April 2025.
Kedepan, BPBA akan terus berusaha meminimalisir kerusakan maupun korban akibat bencana alam maupun non alam. Seluruh elemen masyarakat diharapkan merespon kejadian bencana secara komprehensif karena pada hakikatnya ‘bencana adalah urusan bersama’.
“Kami terus berupaya agar BPBA bersama semua unsur Pemerintahan dan Masyarakat Aceh terus berupaya dalam peningkatan mitigasi bencana agar jumlah kejadian bencana dapat terus turun dari tahun ke tahun” ungkap Nara.
Dalam upaya pengurangan risiko bencana Nara juga berharap nantinya terwujudnya sebuah langkah pemberdayaan masyarakat yang akan berfokus pada kegiatan partisipatif dalam melakukan kajian, perencanaan, pengorganisasian, serta aksi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.