Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat inflasi tahunan atau year-on-year (yoy) di Tanah Rencong pada Maret 2025 sebesar 1,53 persen, dengan penyumbang inflasi utama ialah sigaret kretek mesin (SKM).
“Penyumbang utama inflasi Maret 2025 secara year-on-year adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,97 persen. Adapun komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok tersebut adalah sigaret keretek mesin,” kata Pejabat Fungsional Ahli Madya BPS Aceh, Oriza Santifa seperti dilansir laman Antara, Rabu, 9 April 2025.
Dia menjelaskan bahwa pada Maret 2025, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi tahunan sebesar 2,57 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,04 pada Maret 2024 menjadi 113,89 pada Maret 2025.
Pada kelompok tersebut, lanjut dia, sigaret kretek mesin (SKM) menjadi komoditas yang dominan memberikan inflasi yakni sebesar 0,32 persen, diikuti minyak goreng sebesar 0,24 persen, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu sebesar 0,18 persen, ikan dencis sebesar 0,16 persen, kelapa sebesar 0,10 persen, dan ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ ikan aso-aso sebesar 0,09 persen.
Oriza juga menyampaikan bahwa inflasi tahunan secara nasional tercatat lebih rendah, yakni 1,03 persen. Sementara di Aceh, inflasi tahunan pada Maret 2025 terjadi merata di seluruh wilayah penghitungan inflasi di Aceh, yakni Banda Aceh, Lhokseumawe, Meulaboh, Aceh Tengah, dan Aceh Tamiang.
“Angka tertinggi tercatat di Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 2,02 persen, sementara terendah berada di Aceh Tengah sebesar 1,28 persen,” katanya.
Dia menambahkan bahwa selain inflasi tahunan, Aceh juga mengalami inflasi bulanan (month-to-month) sebesar 1,60 persen pada Maret 2025.
“Penyumbang terbesar inflasi bulanan adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil sebesar 1,29 persen, terutama kenaikan tarif listrik,” katanya. (antara)