Realisasi Belanja APBN di Aceh Hingga Mei 2024 Capai Rp18,71 Triliun

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Aceh  melaporkan, realisasi belanja negara di Provinsi Aceh hingga 31 Mei 2024 mencapai Rp 18,71 triliun.

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Aceh, Safuadi mengatakan,  realisasi belanja tersebut mencapai 38,10 persen dari target belanja sebesar Rp48,59 triliun pada tahun anggaran 2024.

“Kinerja APBN Regional Aceh hingga 31 Mei 2024 yaitu total pendapatan tercatat Rp2,50 T (38,54%) dan total belanja Rp18,71 T (38,10%) sehingga terjadi defisit regional Rp16,21 Triliun,” kata Safuadi dalam keterangannya, Jumat (27/6).

Kinerja pendapatan, itu kata dia mengalami pertumbuhan sebesar 5,38 persen secara yoy (year on year), yang ditopang oleh penerimaan pajak hingga 31 Mei 2024 sebesar Rp1,87 Triliun, terealisasi 30,15 persen dari target APBN tahun 2024.

Penerimaan tersebut ditopang dominan dari pembayaran Wajib Pajak dari sektor-sektor yang terkait belanja APBD dan APBN yaitu Wajib Pajak Instansi Pemerintah, peningkatan setoran PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi, serta PPN/PPnBM.

Sementara itu untuk penerimaan bea dan cukai sebesar Rp 112,75 Miliar, atau terealisasi sebesar 59,39 persen dari Target APBN Tahun 2024.

“Secara keseluruhan, realisasi penerimaan ini tumbuh positif, didorong oleh kinerja signifikan dari sektor Cukai 646,02% (YoY) dan Bea Masuk 635,47% (YoY),” katanya.

Dari sisi belanja negara per 31 Mei 2024 mencapai Rp18,71 Triliun, mengalami ekspansi 13,18 persen secara yoy.

Kemudian belanja pemerintah pusat (BPP) mengalami peningkatan secara yoy didorong pertumbuhan terutama belanja pegawai. Realisasi TKD sebesar 38,85 persen di antaranya penyaluran tertinggi pada DAU sebesar 4,26 persen.

Untuk APBD (konsolidasi), hingga 31 Mei 2024 pendapatan mencapai Rp10,98 T (27,81%), belanja senilai Rp8,78 T (21,58 %) yang didominasi oleh belanja operasi senilai Rp6,85 Triliun.

Hal ini berkontribusi 78 persen terhadap jumlah belanja daerah; dan net pembiayaan daerah tercatat Rp914,95 M.

“Sehingga akumulasi SiLPA Rp3,11 T. Kontribusi TKD terhadap pendapatan APBD sebesar Rp9,17 T (netto) atau 83,51 persen dari total pendapatan APBD,” ucapnya.

Related posts